Setelah kemarin membahas tentang observasi dalam mata kuliah Psikologi Diagnostik II, selanjutnya saya akan berbagi mengenai pertemuan selanjutnya. dan kali ini yang dibahas mengenai etika dalam melakukan observasi. beberapa etika dalam observasi adalah sebagai berikut :
1. Menghindari perasaan menyakiti subjek penelitian
2. Ketka pengambilan data dari subjek harus meminta persetujuan dari subjek
3. Segala sesuatu yang berhubungan dengan identitas subjek hanya sekedar data pribadi
4. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitiannya
selain itu juga membahas beberapa jurnal, diantaranya :
“Subjective Well-Being
Anak dari Orang Tua Yang Bercerai”
Y Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melihat dinamika perubahan well-being anak dengan orang tua yang
bercerai. Subjek penelitian sebanyak dua orang yang berusia diantara 18-21th.
Y Teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi. Subjek diwawancara mengenai keadaan keluarganya,
sebelum dan sesudah perceraian orang tua. Kemudian hasil tersebut diobservasi
oleh peneliti melalui beberapa teknik analisis data.
Y Hasilnya menunjukkan bahwa hasil
pengamatan sebelum terjadinya perceraian tingkat subjective well-being subjek
cenderung rendah. Kemudian, setelah terjadinya perceraian orang tua, terdapat
dua hasil. Pertama, menggambarkan subjective well-being yang cenderung rendah
dan yang kedua, menggambarkan subjective well-being yang cenderung meningkat.
Jurnal Psikologi Volume 35, No. 2,
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada
“Analisis Gender pada
Iklan Televisi dengan Metode Semiotika”
Y Masalah dari penelitian ini adalah
apakah iklan berimplikasi pada pengukuhan kembali nilai gender stereotype bila
iklan yang bersangkutan memuat ideology gender yang seksis? Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan dua iklan, yaitu iklan Ponds White Beauty dan iklan
Rinso sebagai objeknya. Kemudian peneliti melakukan observasi terhadap
iklan-iklan yang ditayangkan untuk mendapatkan gambaran tentang iklan itu
sendiri.
Y Hasilnya, iklan Ponds White Beauty
mempresentasikan ideology gender yang seksis (mengandung stereotip gender),
dimana perempuan diletakkan pada posisi subordinat yang harus memenuhi
keinginan laki-laki agar bisa menarik perhatian.
“Studi Kasus: Dampak Psikososial
Enuresis Pada Remaja Putri”